ROMO KYAI SHOLEH & USTADZ IWAN FALS
FOTO: Iwan Fals didampingi Romo Kyai Sholeh Bahruddin, saat memberikan mauidoh di hadapan ribuan jamaah pengajian Seninan di Masjid Aminah, Pondok Pesantren Ngalah, 2006 silam.
“Seumur-umur baru pertama kali ini saya dipanggil ustadz. Dan disuruh memberikan ceramah dihadapan ribuan jama’ah. Terus terang saya gerogi, pak Kyai,” kata Iwan Fals disambut tawa oleh ribuan jamaah saat menyampaikan sambutan di pengajian Seninan, di Masjid Aminah Pondok Pesantren Ngalah, 22 Mei 2006 silam.
***
Saat itu, kedatangan Iwan Fals di Bumi Ngalah untuk melakukan konser bertajuk “Plurality Music” dalam rangka Dies Natalis Universitas Yudharta Pasuruan ke-4. Karena Iwan Fals dan tim manajemen hadir satu hari sebelum konser tersebut, yaitu tepatnya hari Senin. Sehingga Romo Kyai Sholeh Bahruddin mengajaknya untuk bergabung dalam majelis pengajian rutin (Seninan).
Saat itu, kedatangan Iwan Fals di Bumi Ngalah untuk melakukan konser bertajuk “Plurality Music” dalam rangka Dies Natalis Universitas Yudharta Pasuruan ke-4. Karena Iwan Fals dan tim manajemen hadir satu hari sebelum konser tersebut, yaitu tepatnya hari Senin. Sehingga Romo Kyai Sholeh Bahruddin mengajaknya untuk bergabung dalam majelis pengajian rutin (Seninan).
Pengajian yang biasanya diisi dengan ceramah singkat oleh Romo Kyai, saat itu malah dilimpahkan kepada Iwan Fals. Sontak saja, ribuan jamaah yang hadir dibuat penasaran dan gumun (takjub), hingga memancing mereka untuk merapatkan barisan agar bisa melihar secara langsung sang penyanyi legendaris tersebut.
“Kepada Ustadz Iwan Fals kami persilahkan untuk memberikan sepatah dua kata mauidhoh. Monggo…. Monggo… Ustadz Iwan Fals, kulo aturaken,” kata Romo Kyai Sholeh dengan gaya khasnya.
Dalam ceramahnya, Iwan Fals mengatakan kekagumannya kepada Romo Kyai Sholeh Bahruddin dan Pondok Pesantren Ngalah. Hal ini terkait dengan penyelenggaraan konser yang dua hari sebelumnya juga digelar seminar nasional kerukunan antar umat beragama yang melibatkan pembicara dari 6 agama.
“Agaknya ini satu-satunya pesantren yang mau menggelar kegiatan sosial dengan lintas agama. Terlebih lagi, pesantren ini memiliki kampus, namanya Yudharta. Dari namanya, saya pikir ini kampus milik teman-teman Hindu atau Budha. Ternyata, malah dibawah naungan Pesantren. Jadi, saya kecele,” kata Iwan sambil tertawa.
Post a Comment