Header Ads

BELA NEGARA

FOTO: (Dari kiri), Alm. KH. Mu'thi Ali Malang, Romo Kyai Sholeh Bahruddin dan Mbah Habib M. Luthfi bin Yahya, dalam acara Konferensi Ulama Thariqah di Pekalongan, Januari 2016 lalu.

"Kalau kita kehilangan emas, kita bisa medapatkan emas di pasar emas. Kalau kita kehilangan kekasih, tahun depan kita bisa bertemu kekasih. Tapi kalau kita kehilangan tanah air, di mana kita bisa mendapatkan tanah air?," Habib Ali Al Bahar.
***
Dalam rangka memperingati Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H, Mursyid Thoriqoh Indonesia menggelar Konferensi Internasional Bela Negara. Konferensi yang mengusung tema "Bela Negara: Pengertian dan Urgensinya dalam Islam" ini diselenggarakan di Hotel Santika Pekalongan, Jawa Tengah, Januari 2016 lalu.
"Para Ulama Thoriqoh memandang masalah bela negara sekarang sangat penting untuk diperhatikan," kata Ketua Jammiyah Ahlith Thoriqoh al-Mutabaroh An-Nahdliyah (Jatman), KH Al-Habib Muhammad Luthfi.
Kegiatan dihadiri sekitar 200 ulama Thariqah se Indonesia. Sedikitnya 10 ulama besar dari luar negeri hadir menjadi pembicara. Mereka antara lain Syaikh Adnan Al Afiyuni (Mufti Syafi’yyah Syria), Syaikh Aziz al Idrisi dari Maroko, Syaikh Aziz Abidin dari Amerika Serikat, Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya dari Yaman, dan Syaikh Aun al Qaddumi dari Yordania. hadir pula Syaikh Umar Hadhrah (Sudan), Syaikh Fadhil (Turki), dan sejumlah ulama lainnya.
Acara konferensi Ulama Thariqah tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H/2016 yang digelar Kanzus Shalawat, dengan pemrakarsa Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, bekerja sama dengan Jamiyah Ahlith Thariqah al-Mutabaroh An-Nahdliyah (Jatman).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.